Pages

Sunday, July 26, 2015

Niat Puasa Syawal: 6 Hari Di Bulan Syawal, Keutamaan dan Pengertiannya

puasa syawal
Puasa Ramadhan sudah berlalu, setelah berlebaran di 1 Syawal, umat muslim di sunnatkan buat kembali berpuasa, yaitu puasa 6 hari di bulan syawal. Adapun menyangkut keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal ialah dapat memperoleh ganjaran pahala seperti orang yang melaksanakan puasa setahun penuh. Seperti dalam hadis Nabi yang artinya, “siapa saja yang bershaum Ramadhan lalu meneruskan shaum 6 hari di bulan Syawal, maka orang tersebut bagai bershaum 1 tahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Nah, bagi kita umat muslim yang sudah melakukan puasa Ramadhan yang dilipat gandakan pahalanya pada bulan tersebut, dapat memperoleh ganjaran yang besar lagi, yaitu ganjaran puasa stahun pen uh dengan melakukan puasa di bulan syawal. Lalu bagaimana tata-cara dan niatnya ?. Adapun masalah niat, anda boleh mengucapkannya ataupun tidak, bukan sebuah masalah karena niat adalah i’tikad yang muncul dalam hati. Namun bila anda suka dengan mengucapkan niat, maka boleh mengucapkan niat seperti dibawah ini.

             “Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalin lillahi ta’alaa”.
    Artinya: aku niat bershaum suunat 6 hari bulan Syawal karena Allah.
Adapun waktu yang utama membaca niat berpuasa tersebut adalah dilakukan ketika malam. Maka ucapan niat bershaum sunnat mempunyai batasan sebelum memasuki waktu dhuhur. Puasa 6 hari di bulan syawal adalah puasa sunnat. Anda boleh mengerjakannya dengan kontinu, artinya tidak putus-putus melakukan shaum selama 6 hari. Atau boleh pula dilakukan dengan terputus-putus , selama dilakukan pada bulan syawal dan jumlahnya menjadi genap 6 kali melakukan puasa syawal di bulan syawal tersebut.

Mana yang lebih baik??. Mungkin jawaban amal yang harus disegerakan, puasa yang dilakukan secara berurutan itu adalah yang baik. Namun kembali lagi bagaimana kondisi anda saat menjalaninya nanti karena dalam puasa wajib saja terkadang berbuka lebih baik dari orang yang berpuasa bagi orang-orang tertentu seperti sedang mengalami sakit parah, padahal orang tersebut dalam pikirannya adalah untuk menyegerakan amal kebaikan namun ia tak menyadari yang lebih baik baginya dan kesehatannya adalah dengan berbuka.

Lalu bagimana dengan wanita yang ingin berpuasa syawal?. Dalam masalah ini setiap wanita yang subur pastinya mempunyai hutang puasa Ramadhan, maka mendahulukan membayar hutang adalah lebih utama. Selanjutnya wanita tersebut boleh melakukan puasa sunnat 6 hari dibulan syawal yang waktunya satu bulan tersebut. Kewajiban membayar hutang puasa Ramadhan daripada melakukan puasa sunnat seperti perkataan Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah, “puasa qodho’ (Hutang Puasa Wajib)itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

0 comments:

Post a Comment